Komentar Pembaca

ayat alkitab motivasi

oleh Abu Ubaidillah (2020-04-15)


https://www.yukristen.com Tidak bernilai gara-gara jadi orang lain selalu merendahkan kami dan tidak berpikiran kami ada. Merasa tidak bernilai gara-gara belum mampu berbuat layaknya yang orang lain perbuat. Merasa tidak bernilai gara-gara tidak dicintai. Atau bahkan jadi tidak bernilai gara-gara dirinya bukan siapa-siapa. Akibatnya hidup kami menjadi penuh kecemasan, katakutan, kekhawatiran, jadi tidak diperdulikan dan banyak pikiran negatif yang dapat nampak memenuhi hati dan pikiran. Tanpa disadari, semua perasaan itu justru sebabkan kami tidak berkembang dan sebabkan kami kehilangan yakin diri.

Apakah kami mengetahui bahwa kami bernilai bagi Allah?

Dalam Matius 10:30-31 dikatakan demikianlah “Dan kamu, rambut kepalamu pun juga semuanya. Sebab itu janganlah anda takut, gara-gara anda lebih bernilai dari terhadap banyak burung pipit.”

Dalam ayat ini mengetahui dikatakan bahwa kami ini bernilai dimatanya. Jika burung pipit saja bernilai dimatanya, bagaimana bersama dengan kami yang merupakan ciptaanNya yang mulia. Kita pasti jauh lebih bernilai bukan? Buktinya, Ia selalu menyertai kami dimanapun kami berada. Ketika banyak orang berpikiran kami tidak berharga, tidak terima kami bahkan dunia ini pun menampik kita, ingatlah tetap tersedia Tuhan yang selalu tersedia beserta bersama dengan kita. Kita adalah ciptaanNya yang berharga.

Pertanyaan berikutnya, mengapakah kami bernilai bagiNya?

Kita bernilai bagiNya bukan gara-gara kebaikan yang sudah kami perbuat bukan juga gara-gara kelebihan yang kami miliki. Kita bernilai bagiNya gara-gara kami ini merupakan anak yang dikasihiNya. Ketika seseorang mengetahui doa belajar katolik bahwa ia begitu bernilai bagi Allah, ia dapat berupaya untuk membalas cinta kasih Tuhan itu bersama dengan langkah merenungkan firmanNya dalam kehidupan sehari-hari, bertumbuh di dalam kebenaran dapat Allah serta bersyukur dan tidak dapat jadi tidak bernilai lagi.

Sungguh, kami begitu bernilai bagiNya. Ia bahkan merelakan anakNya yang tunggal untuk menebus dosa kami supaya kami tidak jatuh ke dalam maut. Ia adalah Bapa kami yang terlalu mengasihi kita. Bapa kami di dunia saja berpikiran kami bernilai bagaimana bersama dengan Bapa di Sorga?

Mari kami terhubung Alkitab kami dari Lukas 15:11-32 mengenai Perumpamaan mengenai anak yang hilang. Dalam perikop berikut dijelaskan bahwa tersedia seorang anak yang pergi meninggalkan kasih dan kenyamanan yang diberikan oleh Bapanya. Ia menentukan pergi hanya untuk mengasyikkan dirinya. Ketika terjadi bencana kelaparan di seluh negeri, anak itu ulang ke tempat tinggal Bapanya untuk meminta maaf dan meminta pekerjaan.

Namun apa yang terjadi?

Apakah Bapanya mengusir anak itu?

Tidak.

Bapnya justru berlari ke arahnya lantas merangkul dan menciumnya.Ini bukan hanya sebatas merupakan kasih. Ini gara-gara Bapa itu berpikiran anaknya sungguh berharga. Bapa di sorga juga begitu. Ketika kami singgah kepadaNya, memohon kasihNya, Ia pasti dapat terima kami dan merangkul kami gara-gara kami bernilai bagiNya. Ia tidak mengidamkan kehilangan kita. Sekarang mari kami menyaksikan isyarat yang membuktikan kami bernilai bagiNya.