Komentar Pembaca

memberi dengan penuh pengorbanan

oleh Abu Ubaidillah (2020-04-17)


https://bersamakristus.org - "Mereka mengimbuhkan lebih banyak berasal dari pada yang kita harapkan." 2 Korintus 8:5a

Hidup di zaman sukar layaknya saat ini ini tak ringan mendapatkan orang yang memiliki kepedulian pada sesamanya, apalagi memiliki kemurahan hati. Sebagaimana yang Alkitab nyatakan, di masa-masa akhir, kebanyakan orang tak ulang memiliki kasih (kasih jadi dingin), lebih condong mementingkan diri sendiri. Itu adalah gambaran tentang suasana manusia pada era akhir (2 Timotius 3:1-4).

Apa pun situasinya, orang percaya diajar untuk memiliki kasih layaknya Kristus! Tak ringan memraktekkan kasih, karena kasih itu memberi. Dalam perihal berikan ini bukan sebatas bicara tentang pertolongan yang berupa duwit atau materi, tapi juga berikan perhatian, waktu, tenaga, anggapan dan sebagainya. Adalah lebih ringan berikan saat orang tengah terberkati atau memiliki harta lebih. Memberi kala diri sendiri dalam suasana kurang, mungkinkah? "Jangankan memberi, untuk keperluan diri sendiri saja telah pas-pasan." Akhirnya kita akan berpikir ulang 1000X andaikan menginginkan memberi. Perhatikan firman Tuhan ini: "Adalah lebih berbahagia berikan berasal dari pada menerima." (Kisah 20:35b). Kebanyakan orang lebih suka terima daripada memberi, tapi prinsip Alkitab justru mengajarkan kita untuk banyak memberi, karena berikan justru jadi kunci berkat. "Siapa banyak berikan berkat, diberi kelimpahan," (Amsal 11:25).

Jemaat Makedonia adalah teladan bagi orang percaya dalam perihal memberi. Sekalipun suasana jemaat ini amat pas-pasan, mereka memiliki hati yang terbeban untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Yang mendasari mereka dapat berikan banyak, "...bahkan melampaui kemampuan mereka." (2 Korintus 8:3) adalah kasih kepada Tuhan. Kemurahan hati mereka justru berasal berasal dari kekurangan/kemiskinannya. "Selagi dicobai bersama berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka amat miskin, tapi mereka kaya dalam kemurahan." (2 Korintus 8:2). Secara materi mereka amat berkekurangan, tapi mereka kaya dalam kemurahan lagu paskah. Mereka berikan bersama sukacita meski di tengah penderitaan. Inilah yang disebut pertolongan bersama pengorbanan: berkorban untuk Tuhan berasal dari kekurangan atau kemiskinannya.

Setiap korban yang dipersembahkan untuk pekerjaan-Nya, Tuhan pasti perhitungkan!