INDEXED BY:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
CSRID Journal Editor's Office:
Universitas Potensi Utama. Jl. K.L. Yos Sudarso Km 6,5 No.3-A Telp. (061) 6640525 Ext. 214 Tanjung Mulia Medan 20241
Cara menghilangkan Fobia
oleh asd fg (2020-07-01)
MeresponTrik PC
Fobia adalah ketakutan yang berlebihan dari sesuatu yang biasanya tidak berbahaya. Ketakutan ini bisa timbul ketika menghadapi situasi tertentu, di suatu tempat, atau melihat binatang dan benda-benda tertentu.
Fobia milik gangguan kecemasan. korban fobia biasanya mencoba untuk menghindari objek dan situasi yang dapat memicu rasa takut, atau mencoba untuk berurusan dengan itu sambil menekan rasa takut dan kecemasan.
menyebabkan fobia
Fobia dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berdasarkan jenis ketakutan yang muncul, fobia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
fobia spesifik
fobia spesifik adalah fobia benda, hewan, situasi atau kegiatan khusus. Fobia biasanya muncul di masa kecil atau remaja. Contoh fobia spesifik adalah fobia ketinggian, pergi ke dokter gigi fobia, fobia laba-laba, atau fobia darah. Kadang-kadang, beberapa orang juga memiliki fobia yang cukup unik, seperti fobia Hamil (tocophobia) dan gelap fobia.
fobia yang kompleks
fobia yang kompleks biasanya berkembang di masa dewasa. Jenis fobia ini sering dikaitkan dengan ketakutan dan kecemasan dalam situasi atau kondisi. Fobia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Cara menghilangkan Fobia - Agoraphobia, yang takut berada di tempat atau situasi yang membuat orang sulit untuk melarikan diri, atau dalam situasi tertentu yang membuat sulit bagi penderita untuk mendapatkan bantuan.
Sosial fobia, takut bahwa muncul dalam situasi sosial tertentu. Misalnya, orang sangat takut berbicara di depan orang banyak, sehingga tidak dapat berbicara di depan umum.
faktor risiko Phobia
Ada beberapa faktor yang bisa diharapkan untuk memicu fobia, termasuk:
Memiliki insiden atau trauma, seperti takut terbang karena turbulensi di pesawat yang pernah.
Menderita gangguan mental seperti skizofrenia, depresi, OCD, gangguan panik, gangguan stres pasca trauma (PTSD), atau gangguan kecemasan umum.
Memiliki orang tua yang terlalu melindungi (over protective) atau memiliki hubungan kurang dekat dengan orang tua.